Adapun Potensi-potensi yang berkembang dan dimiliki Desa Tuwed sebagai berikut :
Pelestarian Tanaman Bakau
Masyarakat Desa Tuwed memiliki kesadaran yang tinggi akan lingkungan, selain menjadi tanaman yang dapat mencegah dan menghadang abrasi, dengan melestarikan tanaman bakau masyarakat bisa mengelola ekosistem secara mandiri, ini penting untuk keberlangsungan ekosistem dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pengolahan Tuak menjadi Gula Merah
Menjadi salah satu desa penghasil gula merah di kabupaten Jembrana, dimana pembuatan gula merah ini sudah dikerjakan turun menurun sejak jaman dulu. Ini dikarenakan di Desa Tuwed masih memiliki kebun-kebun yang sangat luas dan banyak terdapat pohon kelapa. Namun kegiatan produksi gula merah tersebut masih dilakukan secara tradisional dan sederhana.
Pengolahan Buah Coklat
Seiring melesatnya perkembangan dan permintaan di industri, masyarakat di Desa Tuwed membentuk kelompok untuk pengembangan dan pengolahan buah coklat untuk diolah menjadi coklat yang sering kita temui di toko-toko, yang dikelola oleh masyarakat setempat. Yang dimana nantinya akan dipasarkan dan mampu bersaing dengan produk coklat lainnya.
Pengrajin Ingka
Sebagai salah satu komiditi ekonomi dari sektor kerajinan, kerajinan Ingke di Desa Tuwed dapat dikatakan sudah menjadi produk industri rumah tangga yang mampu mendapatkan penghasilan yang signifikan bagi masyarakat yang menekuninya.
Memiliki Arena Pakepungan
Sebagai salah satu komiditi ekonomi dari sektor kerajinan, kerajinan Ingke di Desa Tuwed dapat dikatakan sudah menjadi produk industri rumah tangga yang mampu mendapatkan penghasilan yang signifikan bagi masyarakat yang menekuninya.
Memiliki Arena Pakepungan
Sebagai daerah agraris dengan penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, Desa Tuwed juga menyediakan lahan untuk mengadu kecepatan kerbau dan juga dikenal dengan populasi kerbaunya yang dikembangkan oleh masyarakat setempat. dahulunya, kerbau ini dipergunakan untuk keperluan membajak sawah dan pengolahan tanah sebelum musim tanam padi. pekerjaan ini biasanya dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat sambil mengadu kecepatan kerbau berlari di lahan basah dengan menarik lampit (alat perata tanah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar